Membaca Buku karangan Iwan Setyawan berjudul "9 summers 10 autumn" membuatku mengingat kembali masa kecilku yang tanpa airmata pahit dan kesusahan dalam menjalani kehidupan,
Masa dimana aku dan sodara-sodaraku tumbuh dalam pengajaran yang sangat keras dari kedua orangtua kami yang sangat disiplin mengajarkan kami segala hal tentang kehidupan.
Tapi sekaranglah kami merasa bahwa semua pengajaran itu sangat berguna untuk menghadapi kerasnya hidup.
Orangtuaku dibesarkan dengan dunia yang berbeda dan mereka pun bangga dengan kehidupan mereka bersama orangtua mereka.
Aku selalu mengingat sosok Ibuku, dia sosok yang kuat, tegar, dan selalu membuat kami nyaman.
Ibuku, hatinya putih, ia adalah puisi hidupku. Begitu indah.
Dan kini,,, Ia adalah setiap tetesan air mataku.
Ibuku adalah cermin kesederhanaan yang sempurna dimata ku dan kesederhanaan inilah yang menyelamatkan ku
Aku selalu menyayangi Ayahku..
dia sosok yang kuat,cerdas,
pemberani dan selalu melindungi
kami semua...
Satu dari banyak hal yang aku dapat dari kedua orangtuaku adalah
hidup dan tumbuh untuk menjadi pribadi yang mandiri, tidak hidup dalam belas kasihan, apa lagi sampai meminta-minta.
Menulis kembali kenangan masa lalu butuh sebuah keberanian. Banyak lembar ingatan yang tak berani aku sentuh, karena emosi yang muncul bisa meledak dan tak ada sedikitpun kekuatan diriku untuk meredamnya.
My Mom is the best single fighter ever!
And my Dad is a the best boyfriend a girl ever had !!
AND I LOVE YOU MOM AND DAD
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
medio : May 19th 2013
joyce Ruth Sianipar
0 comment:
Post a Comment